Nang LAB Skripsi mbi Konco2

Strike Waderan, Bendungan Karanglo.

Cuaca pagi itu tidak terlalu bersahabat langit tampak mendung, tidak terlihat matahari,tetapi saya dan Pur tetap berangkat memancing. Semua sudah di persiapan oleh teman saya ini, mulai dari joran, tempat ikan, dan umpan. Kali ini wader menjadi target pancingan kami. Roti kuning menjadi umpan, Pur memberikan sedikit air lalu meremas, membuat menjadi lembut berbentuk bola. Setelah kami cek , dan semua sudah siap ,kami berangkat.

Dari Patimura sampai ke spot pemancingan Bendungan karanglo kurang lebih membutuhkan waktu 15 menit dengan mengendarai sepeda motor. Jalan yang berliku dan berlubang mengharuskan saya mengurangi kecepatan motor demi keselamatan kami. Kami berhenti sejenak di indomaret untuk membeli air minum.

Perjalanan kami lanjutkan, sesampai di Bendungan Karanglo kami lekas mempersiapkan peralatan pancing kami. “ko..kesana yuk , turun, kemarin bapaknya dapat besar – besar disana” ajak Pur sambil menunjukkan spot berada di bawah tempat kami berdiri . Spotnya lumayan susah, turun kebawah, curam. Kami harus turun, dan ketengah sungai. Kami mencoba mencari jalan yang aman untuk menjangkau spot tersebut.

Untuk turun ke tempat spot memancing, kami saling bekerjasama. Saya berjalan duluan di ikuti Pur di belakang saya, bergantian membawa barang bawaan. Sampai di bawah ,kami  masih harus menuju ketengah sungai, melewati bebatuan.  Kondisi batu yang licin membuat kami harus hati – hati.

Gerimis , baru sebentar memancing kami harus naik kembali. Ini sangat berbahaya jika kami tetap teruskan, kami tidak tahu kondisi di atas sungai seperti apa, bisa jadi jauh disana, sudah hujan  , mengakibatkan perubahan aliran sungai yang sangat cepat. Kami memutuskan memancing di tempat yang aman, sembari menunggu hujan reda. Tampak raut muka Pur kecewa, dia masih ingin berada di spot tersebut.

“kita seperti orang bodoh memancing disini” tuturnya. “tidak apa apa keselamatan kita jauh lebih penting hahahaha”.  Kami memancing di atas bendungan, ini jauh lebih aman. Perlombaan kami mulai, tidak perlu waktu lama saya mengawali dengan strike. Cuaca mulai berubah, hujan mereda, matahari mulai tampak sedikit, menyembul dari awan. “hujan reda ni ko..kesana yuk!” ajak Pur ke spot impiannya.  Tampak tidak ada perubahan derasnya air, kami memutuskan untuk berpindah spot.

Spot kedua ini lebih berbahaya, kami turun melewati dinding bendungan kurang lebih setinggi 2.5 meter. Ini melebihi tinggi badan  kami. Untuk melewati dinding pertama kami harus bergelantung ke tembok terlebih dahulu, tumpuan berat badan ada pada kekuatan kedua tangan kami. Kami mengayunkan badan kami kekanan, lalu loncat kebawah.  Gerakan ini mudah bagi saya, tetapi untuk Pur , saya percaya ini sedikit lebih susah baginya. Kami menyebarang bendungan, pelan – pelan karena sangat licin.

Tantangan kedua, jika tadi kami harus turun , sekarang kami harus naik dinding setinggi 2,5 m. Untung saja masih ada pijakan sedikit di dinding, Pur membantu saya naik ke atas mendorong badan saya. Awalnya saya sangat ragu, apakah teman saya ini bisa naik dinding setinggi ini dengan berat badan yang tidak bisa di bilang ringan itu. Dengan kekuatan kedua tangannya pur berjuang naik keatas, bukan sesuatu yang mudah. “tolong …tenaga ku habis” teriaknya. Saya membantu menarik tubuhnya, dan kami berhasil menyebrang.

Tidak berhenti di situ,tantangan belum berakhir, kami masih harus turun menuju spot yang kami tuju, dream spot, tepatnya saya beri nama Pur dream spot. Saya berada di depan mencari jalan.   Banyaknya rerumputan mengahalangi jalan yang akan kami lalui. Kami harus memastikan keamanan jalan tersebut. Kami mendekatkan tubuh kami sedekat mungkin dengan tebing, kedua tangan kami berpengangan pada tumbuh – tumbuhan. Tentu kami tidak mengandalkan berat badan kami sepenuhnya dengan kekuatan tumbuh- tumbuhan yang kami pegang, diperlukan sedikit teknik meringankan tubuh. Pur mengikuti tapak jalan saya, dan syukurlah kami sampai di Pur dream spot dengan selamat.

Kami mulai memancing, memasang umpan. Pur dengan pengalamannya mengukur terlebih dahulu kedalaman air, ini berguna untuk menentukan ketinggian pelampung dan berat timbel. “segini ko.., kamu tinggiin pelampungnya, airnya dalem” terangnya. Ya, disinilah saya mulai terkejar, diatas tadi saya sempat unggul 4 -1 , namun disini Pur beberapa kali strike dan saya nihil. Pemandangan yang manakjubkan, kami berada di bawah bendungan, kami duduk di batu besar, depan kami dindingc  bendungan menjulang tinggi, serasa kami berada di bawah air terjun. Hari mulai siang, ikan tampak sepi memakan umpan kami. Kami mulai memutuskan untuk naik berpindah spot. Sama, tidak kami rasakan ada ikan memakan umpan kami. Mungkin memang ikan tidak mau makan ketika hari mulai siang.  Ini pengalaman kedua kami,hal inipun juga pernah terjadi ketika kami memancing di bejalen , rawa pening. Kami memutuskan untuk pulang, kembali ke kost.  Memancing kali ini , kemenangan untuk teman saya Pur, dia unggul dua ikan dari saya, skor akhir 5 -7.    

 

Judy dan Tina Part 1 (bermain imajinasi)

Malam itu aku menemukannya berdiri sendiri  di tepi pantai.  Sedikit cahaya lampu – lampu kecil berjejer menyinari . Malam yang sepi ,hanya deburan ombak yang terdengar di telingaku mendekat lalu menjauh lagi.

Aku mencoba mendekatinya berjalan dipasir putih, angin bertiup dingin. Entah apa yang terjadi padanya aku tidak tahu, sejak siang itu dia terdiam, wajahnya muram, seperti memikul sebuah beban berat pada bahu kecilnya. Tidak seperti biasanya, dia mengajakku makan , mentraktirku secangkir kopi dan kami berbagi banyak hal , termasuk berbagi permasalahan kami.

Tina , dia adalah sahabatku, namun aku tidak bisa memungkiri ada perasaan lebih padanya. Aku menyukai semangatnya, ide kreatifnya, gokil, wanita yang penuh dengan energi. Saat ini dia sedang menyelesaikan pendidikan S1 psikologi di sebuah Universitas di Surabaya. Masih ingat saat kami bertemu pertama kali, kekonyolan itu, ya ,tidak akan kulupakan..dia menaruh kecoak di dalam bajuku, katanya salah sasaran. Mulai saat itu  kami semakin mengenal  lebih dekat.

Ingin rasanya mengungkapkan perasaan ini padanya, ragu, cemas, mungkinkah dia akan meninggalkanku karena kejujuranku?. Ah, sudahlah aku sudah cukup dengan persahabatan ini, dan dia adalah sahabat yang terbaik bagiku, aku tidak meminta lebih.

“hey..are you okay?!” ku buka suasana hening dengan sapaan hangatku.

“kau ternyata Jud…, bagimana menurutmu?, apakah aku terlihat baik – baik saja?” Tina tersenyum padaku, jaket berbahan wool menutup rapi tubuhnya, tak lupa kupluk berwarna cream menghiasi kepala menutup rambut bergelombangnya.

“hum…, hari ini kau sedikit berbeda, aku sama sekali tidak melihat tawa keceriaanmu , sering kali kita melakukan hal – hal konyol , gokil , ga penting, bikin kita Happy, tapi hari ini…have you a problem?, you can tell me bro..hihi”

Seperti aku sedang melakukan secret mission mencuri uang pada sebuah brankas , aku harus memutar mutar untuk mendapatkan password membuka pintu brankas, mengambil uang lalu pergi. Itulah yang kurasakan malam itu, aku tidak tahu sama sekali yang terjadi padanya, tidak sedikitpun aku menemukan klu, membuka sedikit rahasia yang dia sembunyikan dariku.

“udara disini sangat dingin, bagaimana kalau kita masuk, kita membuat kopi, kita makan bersama , oya..masih ada indomie rebus rasa soto kesukaanmu, kita bisa memasaknya , kita tambahkan sosis, telur, wortel, kentang, …um…apalagi ya..? ”

“Jud…..” suaranya terdengar datar, tak mempedulikan ajakanku.

“ada apa…kau tidak suka, kau tahu akhir – akhir ini menurut berita berita yang beredar bahwa banyak sekali penampakan alien , mereka sedang melakukan invasi pendudukan bumi, banyak orang – orang menghilang, dan ketika ditemukan mereka menjadi gila, kata para saksi mereka melihat sinar gitu lalu , si korban jadi kecil, trus ke angkat ke atas, jangan – jangan mereka ada di..”

“cukup Jud…. kau kebanyakan nonton film,aku berterimakasih padamu, kau berusaha menghiburku saat ini,..bentar.., cahaya apa itu ?! ”

“Mana..mana…mana?!!! alien..alien…”

“Treeeeteeetttttt!!!!! 1- 0 aku menang! Yeaaaa!!!!! Hahahaha…, bagaimana actingku seharian ini, keren ga..?!, cocok untuk artis drama korea ga..?! heh…? cocokan kan? aku bermain total ni seharian, susah acting kaya gini…, berikan aplouse padaku..HAHAHAHA”

“sudah aku ngantuk…, aku mau tidur.., ”

“heh…kau ga membawakan ku selimut, atau kau memberikan jaketmu untuku agar aku ga kedinginan, kan romantiss…hihihi”

“ga…..”

“hah..kau ini…, udah jangan marah.., ini adalah latihanku untuk pertunjukan teaterku.., kan enak liburan sambil latihan..yuuuhuuuu!!! , hey Jud…tunggu..!!”

Oya, namaku Judy, bukan Judi, pakai “y” bukan “i” , bukan pula Judi yang dinyanyikan oleh bang Haji Rhoma Irama, “Judi…Judi…teeeeet!!! hahahaha , dan dia…yang lagi ngejar aku, anak yang lucu, super Gokil, sudah ku kenalkan tadi , Tina, sahabat terbaikku”

by: Eko Indriasto

Gantung Sepatu.

Suatu hal yang menyenangkan bisa bermain sepakbola bersama kalian  semua. Masih ingat pertama kali kita (2007) bersama – sama mengikuti POFTE di tahun 2008, dan kita langsung menyabet juara sepakbola. Tentu ini bukan hal yang biasa, kita angkatan baru mengalahkan fosil dan memastikan menjadi juara sepakbola.

Memang tidak ada hadiah, dan kemenangan bagi saya bukanlah sebuah target , saya lebih fokus dalam bermain , memberikan kemampuan terbaik saya, bermain dengan hati yang gembira. Mengingat juga akan tujuan POFTE , bukan mencari kemenangan tetapi keakraban dan kesatuan antar angkatan, inilah yang kadang kita lupakan karena semangat muda kita.

Kalah menang bukan menjadi masalah bagi saya, menjadi masalah saat saya tidak bisa bermain dengan memberikan kemampuan terbaik saya, dan saya kehilangan rasa bahagia saya dalam bermain. Kebahagiaan dalam bermain adalah sumber semangat saya, ketika saya harus berlari , mengejar bola dan melakukan umpan.

Sepatu specs merah segala medan menjadi sepatu legendaris saya. Sepatu ini bukanlah sepatu sepakbola, bukan pula sepatu mahal. Sepatu specs dengan garis garis putih bagian sisinya ini saya dapatkan ketika saya kelas 2 SMA mengikuti kejuaraan Senam. Baru  sejak 21 November 2012 (Futsal Intercup) sepatu ini harus saya musiumkan, sudah rusak. Saya sudah berusaha memperbaiki, mempertahankan, namun memang harus diistirahatkan.

Sepatu segala medan, memang tepat disebut seperti itu karena sepatu ini saya pakai di berbagai macam aktifitas saya,mulai dari joging, sepakbola, badminton, wushu, dance, futsal, basket, volli, saya merasa nyaman memakai sepatu ini. Pernah ingin mencari pengganti sepatu ini, ingin mencari sepatu yang sama modelnya, tapi tidak saya temukan.

Terimakasih untuk kepercayaan kalian menempatkan saya di posisi sayap kanan, seperti David Beckham dan C. Ronaldo hahaha :D. Memang saya menyukai di posisi ini.

Saya megucapkan terimakasih kepada teman – teman semua, baik saat kita menjadi lawan (teman beda team) atau kawan (teman satu team). Pertandingan yang hebat bro, dan saat ini waktu yang tepat untuk saya gantung sepatu (ciieee..kaya pemain profrsional) , pertandingan Final sepakbola POFTE 2014 melawan 2010 dengan skor 4-3 untuk kemenangan Fosil, 2 assit untuk 2 gol ,  saya rasa ini bukanlah sesuatu yang terlalu buruk sebagai salam pamit dari saya ,kepada dunia persepakbolaan FTEK. 😛

Thanks all kawan  – kawan FTEK, GB us…

Manusia Sepedermen, #Semangat memancing cari spot Gokil.

“Lihat gue…siap!!! “

“hihihihi…asem duwurmen 2,5 meter men..

“

“sem…semangatttt..!!! ciiattt..!!”

“ciiiaattt…ciaatt…seperdermen..”

“hup!!!…dikit lagi!!”

“semmmmaaa…ngattttt!!!!”

“haaaaiiiikkkkkkk!!!! “

“akhirrrnyaaaa…..huft… 😀 “

“Good Job Poer…!! wkwkwkwk 😛 “

Pocket Camera, my challenge, be wise.

I think this is a challenge!. Bukan sesuatu yang mudah untuk memfoto menggunakan camera digital (pocket) 4 kali optical zoom , 7, 2MP seperti yang saya miliki. Keterbatasan jarak foto, auto focus yang lambat, terutama untuk gambar yang bergerak membuat saya merasa kesulitan untuk menghasilkan foto yang bagus dan berkualitas, but i think this is my challenge.

Semisal saja ketika saya memfoto burung, saat itu saya berada disawah dan tertarik meliput aktivitas burung pipit atau kebanyakan orang menyebutnya dengan manuk emprit yang menjadi hama bagi para petani padi. Tubuh burung ini sangat kecil maka untuk mendapatkan gambar yang jelas saya harus memfotonya pada jarak yang sangat dekat. Saya berjalan pelan – pelan, merunduk, mengendap – endap seperti pencuri. Dan belum sampai jepret…, burung sudah terbang, ohh…God. Perjuangan ini berkali – kali saya lakukan untuk mendapatkan gambar yang bagus.

Bisa dibayangkan jika saya mengambil foto hewan buas seperti buaya, singa, atau pada kondisi konflik seperti demo, dimana batu, peluru berterbangan. Extrim men, tentu saja saya akan berpikir 1000 kali untuk menggunakan camera pocket, nyawa taruhannya. Belum sempat ambil gambar  bisa jadi saya sudah berlarian di kejar – kejar singa “ini orang menjadi sarpan pagi kita…”, tangan saya hilang dimakan buaya, atau badan bonyok di gebukin para pendemo, atau satpol pp . This is not funny men.., not make you laugh, but make you scream and cry... Ya its okay ! this is challenge, but we must be  wise.

Dimana kita, apa yang akan kita ambil menjadi pertimbangan bagi kita untuk memakai jenis camera. Selain jenis camera juga tergantung bagaimana kreatifitas kita dalam memaksimalkan kemampuan camera dan  mengambil foto , terutama memutuskan angle. Kebanyakan dari kita tidak terlalu paham, tidak menyempatkan waktu untuk memperlajari tentang kemampuan camera yang kita miliki, fitur – fitur apa saja yang bisa kita gunakan , dan harus dipakai saat kondisi seperti apa.

Angle sendiri merupakan sudut pandang yang membangun sebuah komposisi foto. Angle ditentukan tujuan kita memfoto. Foto untuk apa, harus terdapat apa saja, dan bagaimana kita memposisikan camera kita.

Camera pocket, I love this camera, saya bawa kemana- mana, mudah, tidak terlalu ribet. Masukan saku , selesai. Sedikit kutipan,

“My life is shaped by the urgent need to wander and observe, and my camera is my passport”. ~ Steve McCurry

kelihatan gak? 😛 hihihihi

sumber gambar : google.

Gue sekarang di planet namek.

Gue ceritanya sekarang lagi di planet namek men. Loe pastinya tahukan planet namek ?, planetnya Piccolo dalam film dragon ball. Gue kesananya pake layangan, jangan sok ga tahu layangan, itu mainan masa kecil loe, sudah jangan sok kaya anak kota , ga tahu apa namanya layangan, layang – layang men…“ku ambil buluh sebatang , ku potong sama panjang, ku raut dan ku timbang” , ingat lagunya…nyanyi bentar men…, tralala…tralala….stop! suara loe fals.

 Jadi gue waktu itu main layangan di lapangan kampus gue, yang kalau hujan bisa jadi rawa , bisa buat mancing, “da tua main layangan?” .., ga papa men, mengenang masa kecil, be childlike but not childish , its fine! Ok! .

lha.. waktu sedang asik asiknya…tiba tiba ada cahaya bersinar terang men..dari atas. Terang banget, gue sampai ga bisa liat sekitar gue, silau men entah itu alien atau apa gue ga tahu. Trus..tiba tiba, gue jadi kecil, terasa kaki gue terangkat ke atas…menjauh dari tanah men…, gue masih pegangan tali layangannya, OHHHHHH men, gue terbaang, Terbaaaaaaaaaaaaanggggggggggg arrghhhh!!!!

Layang- layang membawa gue terbang tinggi. Menjauh dari bumi. Gue ga tahu sebenarnya apa yang terjadi saat itu, cahaya dari mana, kejadian itu berjalan begitu cepat singkat. Gila men…gue takut banget di atas, gue dah ga tahu mau kemana, udara kenceng. Kalau gue lepas tangan gue dari tali layangan gue bisa mati men, jadi gue pegang terus. Gue melayang tanpa arah.

Tiba tiba, gue diselamatkan Goku, dia bisa terbang men, pake awan. Gue digenggamnya, trus di masukin kesaku celananya. Gue tahu dia tokoh protagonis men..syukurlah gue ga bertemu bejita atau frizer, atau cell. trus….gue ga tahu,DUUUAARARRRRR!!!!

gue da normal lagi men, gue mau makan, jemput temen gue…, makan bareng men.. 😀 WOOOKAKAKKAKAKAK, kapan kapan dilanjutkan..hohoho.

Kita adalah pemuda men..!

Kita ini adalah pemuda men. Tidak perlu banyak kata sampaikan itu dalam tindakan nyata. Iklan rokok talk less do more. Ga butuh basa basi, gue butuh aksi. Jika loe banyak omong kosong ,gue sumpel mulut loe pake tong. Kita adalah pemuda men, berani tampil beda walau dunia menertawakan kita, gila. Para tetua sudah menjadi tua renta tak ada lagi logika, hanya bermain akal bulus untuk mendapatkan phulus (uang) di bawah gedung tempurung bhulus (kura – kura).   Kita adalah pemuda men…bangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih keren. Pecaaaaaaaaaahhhhh!!!

God love us.

Kau tahu ..,kadang dibutuhkan sedikit problem untuk kita lebih dekat lagi. Sebatas …, ya kejujuran untuk berkata, bukan untuk menutupi dalam bisu mulut kita.

Dalam pertemanan memang tidak bisa lepas dari masalah, semakin kita dekat, masalah itu makin sering tercipta diantara kita, tapi bukan berarti kita saling menjauh mengurung diri dalam jeruji besi.

Sikap rendah hati dan saling mengerti, bukan kaku seperti besi. Bersedia membuka diri , membuka hati, untuk menerima segala perbedaan dan perubahan yang terjadi.

Seberapa hebat pertemanananmu , seberapa hebat kita saling memaafkan, memprioritaskan sebuah perbaikan hubungan. Kita perlu lakukan komunikasi yang baik, jangan naikan suaramu, tapi rendahkan hatimu dingin pikiranmu. Sadari banyak kenangan yang telah kita lalui bersama  dan itu lebih berarti dari 4-5 jam permasalahan kita.

Crazy World.

Mencemaskan, ketika kita tidak lagi peka akan sebuah kondisi,tidak lagi bisa membedakan ini salah atau tidak?. Salah dianggap menjadi hal yang biasa, semisal saja sex bebas, ini salah kita tahu semua, tapi sudah menjadi kebiasaan, pemikiran salah menjadi kabur, karena sudah dianggap wajar , kebanyakan orang melakukannya.

Ketika kita berbeda , bersebrangan, kita dianggap seperti mahluk asing. Semua mata memandang micing, seperti serigala akan menerkam domba. Sungguh dunia ini semakin gila. Maka tidak heran ketika sahabat saya mengatakan “ketika kita tidak dibenci oleh dunia ini..itu justru aneh”.

Sebuah tantangan untuk tetap tegak berdiri dalam keyakinan, mencoba menjadi lilin yang terus berusaha tetap menyala di tengah hempasan ombak samudra. Tampak mustahil. Mau tetap menyala ,atau mati? Sebuah pilihan kita.

Menyala di tempat yang terang itu mudah, tapi tidak berguna. Kau akan matikan lilin ketika  lampu sudah menyala. Tentu tidak mudah untuk berdiri sendiri, alangkah baiknya ada dua tiga lilin menyala menjadi satu menerangi tempat yang gelap, nyalakan lilin satunya dan satunya dan semua akan terang.

sumber gambar : google

Tuhan ada untuk setiap umat Manusia

 Teringat kata Paus, “Tuhan kami adalah Tuhan Universal, Agama adalah sebuah jalan, cara bagaimana kita menyembah , memuliakan Tuhan kita”. Tuhan ada didalam setiap manusia, siapapun dia, apapun agamanya, Islam, Hindu, Budha, Kristen Tuhan ada disetiap hati kita yang mengasihiNya. Bukan orang yang berteriak Tuhan – Tuhan, tetapi orang yang menjalankan perintahNya yang akan diselamatkan dan berkenan untukNya.

Orang kadang menjadi sombong akan keselamatan yang telah dijanjikan Tuhan untuk kita. Kita berbuat semaunya. Kita lupa akan perintah kedua dalam alkitab untuk mengasihi sesama. Mengasihi Tuhan dan sesama, saya berpikir ini tidak bisa dipisahkan , ada sebuah keterkaitan. Tidak bisa kita mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama kita manusia. Bisakah kita berteriak Tuhan dengan menyakiti manusia? Ataupun Demi Tuhan , melempar bom membunuh sekian nyawa?.

Kita diselamatkan bukan karena diri kita, bukan karena kebaikan kita, tapi karena dari kasih Tuhan kepada kita, tentu alasan”aku sudah berbuat kebaikan…banyak kebaikan yang telah kulakukan..aku tidak mencuri, membunuh” bukan menjadikan alasan kita diselamatkan olehNya. Dengan ini kita tidak diperbolehkan sombong akan kebaikan kita, itu tidak ada pengaruhnya dengan keselamatan kita. Tidak perlu kita membandingkan kebaikan kita dengan orang lain, kemudian kita mengkaitkan dengan berkat yang kita peroleh.

Saya tidak pernah mendengar Tuhan melihat agama A ,B atau C, yang pernah saya dengar adalah Tuhan melihat hati manusia. Hati menjadi sumber Tuhan melihat kasih manusia.  Agama diciptakan manusia, manusia tidak pernah lepas dari cela. Agama sudah didomplengi kepentingan – kepentingan duniawi, politik, kekuasaan, bahkan dijadikan sumber korupsi.

Percaya kepada Tuhan dengan menjalankan firman, bukan agama, dan Tuhan ada disetiap hati manusia yang mengasihiNya, siapapun mereka, darimanapun asal mereka. Tuhan ada untuk setiap umat manusia.

Foto : Keluarga Wushu UKSW Generasi Pertama.

Foto : Pameran Lukisan UKSW

Foto : Keluarga Wushu UKSW Salatiga

 

Foto : Keluarga Cemara 838

Foto : Nyate..,Tahun Baru 2014

Semoga di tahun yang baru ini, 2014 menjadi tahun yang lebih GOKILLLLLL LAGI bagi kita semuaa, GBU all 😀

Happy New Year Jon…!!!! 😛

Aku Harapkan hadirmu

Hujan pagi ini membawaku ingin lebih dekat denganmu.

Ingin ku bertemu denganmu, mempercepat waktu jikalau itu masih lama.

Duduklah bersamaku , ingin ku bercerita banyak hal padamu.

Telinga – telinga seakan menjauh, tidak ada yang mendengarkanku.

Hanya dirimu yang ku harapkan saat masa letih dan lemahku.

 

Senyummu, ceriamu, aku tidak tahu siapa dirimu.

Harapan ini serasa konyol.

1 Januari awal tahun 2014.

Dimana dirimu saat ini berada, jauhkah?, perlu ku lihat Globe?!

Katakan padaku dimana dirimu,

Aku tidak bisa mendengarmu, mendengar teriakkanmu.

Lambaikan tanganmu jika kau dekat denganku dalam jutaan manusia ini, sehingga aku bisa melihatmu.

Aku merindukanmu, mengharapkan kehadiranmu.

Tidak tahu kau siapa.

Kau pasti katakan “tunggulah sejenak…, sabarlah…”

Aku akan sabar menantimu, aku akan sabar menantimu…

Tegarkan aku dengan bayangmu , datanglah melalui mimpi saat tidurku…

sumber gamber : google.