Sarjana
“Kenalkan nama gue Tejo..gue lagi berjuang nyelesein s1 gue, dan memperjuangkan cinta gue…#dukung gue, ketik reg spaci T…E….J…O TEJO!!! ^,< d”
“Jo,nilai jarkommu dapat apa ?” # pesan singkat masuk HP Tejo. Hp nokia kecil, dengan kondom hpnya yang sudah mulai berubah warna, dari putih bersih dulu, sekarang menjadi coklat.
“dapat C :p hehehehe..” bales Tejo tak semangat.
Dari analisa gue ni, jika ada anak yang nanya nilai ke loe “nilai kamu berapa? Kamu di mata kuliah ni dapat apa?” itu pasti orang yang nanya ke loe dapat nilai yang bagus, minimal B-lah, jarang gue temuin ada anak yang nanya nanya nilai sedangkan nilai dianya sendiri batasan C ke bawah, pikir Tejo setelah beberapa hari ini ada 3 temannya yang menanyakan soal nilai ke dia pada matakuliah yang sama, dan dengan emote “:p”, dia jawab tiap sms yang masuk “dapet C”.
Sebenarnya dia sudah bosen dengan pertanyaan yang sama, dan ga enak untuk di jawab, membuka luka. Apalagi oleh anak yang dia pikir ga deket deket banget.
Perkenalkan nama gue Tejo, Tejo Suherman, gue asal jogja asli jawa. Jika loe pernah lihat twilight,loe tahu Jacob manusia Srigala, wajah gue mirip dia, ya 1 : 100 lah.. ,
#heh! Itu ga mirip sekali Jo, jauh buuuuuaaaangettt!!! , kalau 11 :12 itu baru mirip…?!
#biarin, gue mirip miripin..huahahahahaha!,
#meksa loe…=,= p
Bapak sebagai guru , ibu gue sebagai ibu rumah tangga. Gue 2 bersaudara , gue punya 1 adik perempuan, masih kecil ,mau masuk ke SMA. Rumah gue sederhana, tidak bertingkat, di belakang ada kandang sapi, hobi bapak gue hahahaha. Bapak gue memang hobi melihara hewan sejak kecil, pernah gue denger ketika bapak gue masih kecil, bapak nangis gara gara hewan peliharaannya belum di kasih makan. #Hahahahaha ^^
Gue saat ini lagi berjuang nyelesein S1 di Universitas swasta di kota kecil Salatiga, Hati beriman. Gue ambil elektro, jika loe pikir ni jurusan lama lulusnya? Loe benar, tapi juga tergantung anaknya, jika loe pinter ya loe bisa tempuh 4 tahunlah, itu sudah hebat, gue angkat kelima jempol gue. #Eh!
Gue sudah 6 tahun berjalan disini, dan ni lagi menuju garis start Skripsi. Tapi gue belum ada inspirasi mau ambil judul apa? Jika loe ada topik bisa tu kasih tau gue, biar bisa jadi bahan refrensi gue, jangan mahal mahal gue ga punya uang. Silahkan hubungi gue ke no 085640 sekian sekian sekian…huahahahaha.
Semester sebelumnya gue ambil 3 matakuliah, gue ngulang 2 matakuliah, soalnya dapat D. Ingin ngeberesin nilai D dulu, setelah itu lanjut ke tugas akhir. Yang satu dapat B , tapi yang satunya dapet C, bersyukurlah. Bersyukur, itulah hal yang selalu gue pegang, kemanapun gue pergi, apa yang gue hadapi. Gue sudah berusaha sebisa gue untuk mendapatkan nilai yang terbaik.
Gue dah pinjem buku yang tebalnya minta ampun, ngebuat badan gue pegel kalau bawanya , buat gue pelajarin. Tapi yah, masih saja ada yang bolong, tetap mendapatkan nilai C. Jangan loe protes, jangan loe katakan gue ga belajar, hanya main, nongkrong, games. Gue ga suka game, gue bukan maniak game OL seperti DOTA, CS atau berbagai macam game yang selalu loe mainkan dari sore sampai pagi, di warnet 24 jam.
Ya, gue adalah mahasiswa yang masih tetap berjuang , berusaha tetap berdiri pada jalan kebenaran dan keadilan dalam meraih pengetahuan. Pendidikan bagi gue tidak hanya sekedar hasil, nilai yang kita dapat, tapi bagaimana kita meraihnya, bagaimana pemikiran kita dalam meraihnya. Pendidikan dalam pandangan gue sekarang mulai melenceng dari esensinya, jauh berbeda dari tujuan pendidikan sebenarnya. Omong kosong jika saat ini pendidikan bertujuan mengembangkan jiwa dan karakter. Tak ada yang memperlihatkan akan hal tersebut.
Makanya wajar jika sekarang banyak orang yang pinter, yang kerjaannya minteri rakyate. Korupsi, kolusi, nipotisme, hanya orang orang “pinter” yang melakukannya, orang “pinter” yang “minteri”, yang memanfaatkan rakyat. Gue ga mau jadi kaya gitu, ga mau besok nama gue di gembar gemborkan di media gara gara korupsi, dan masuk tahanan KPK.
“hey bro…”
“hey…” kenalkan dia Jupri, dia temen satu kos gue, badan lumayan gemuk , 75 kilo katanya. Suka team Real Madrid, pokonya setiap main PES sama gue, dia selalu pake itu team. Team penuh bintang dan pemain congkak yang dia gandrungi, Ronaldo.
Dia jago dalam main PES, gue selalu kalah kalau main dengan dia. Ya satu dua kali juga sempet menang, tapi memang gue akui kebanyakan dia yang memang.
“hey bro…ayo war”
“wah nanti malam saja ya…”
kami menyebutnya bermain PES dengan war, perang. Memang kalau kami sedang bermain PES, kami seperti perang. Dia yang heboh kalau cetak gol, dan akan lebih heboh lagi kalau kemasukan gol. Memukul mukul meja, loncat loncat, mukanya yang gemes,penuh dengan ambisi mengalahkan gue. Sikapnya itu membuat gue kadang tertawa, lucu melihatnya, main PES bisa seheboh itu pikir gue. Gue mah da terbiasa kalah, tak terlalu ambil pusing, bagi gue PES hanya sekedar game, hiburan bukan menambah pikiran, ataupun menekan otak yang bisa membuat leher ini terasa pegal. Katanya sih gue mau kemasukan atau memasukan gol , wajah gue tetap terlihat innoncent.
Suwunk…
Hal yang ga gue suka ketika gue lagi suwung,tiduran tiduran dikamar tiba tiba, Wajah ni cewek, ada di pikiran gue. Cewek yang gue suka beberapa bulan ini, entah dia tahu atau tidak, gue belum ungkapin, masih dalam pengujian hati. Entah berapa lama lagi gue menguji hati ini, 3 bulan 4 bulan kedepan.
#wah lama, selak di ambil orang Jo,
#Terserah loe mau bilang apa,omongo karo tanganku, nyoh!
jika pengujian ada lulus atau tidak, lulus itu yang seperti apa ? tidak itu yang bagaimana? , gue aja juga masih bingung. Tak bisa di pungkiri, gue ingin ungkapin ke dia, ungkapin bahwa dia special bagi gue, gue menyukai tu cewek, sudah lama gue pendem ni perasaan, gue pikir 2 bulan 3 bulan perasaan ni akan hilang , tapi..loe masih ada disini, di hati gue. # aseeekkk, keren Jo, tetap semangat, gue suka loe..!
Gue bukan tipe orang pengumbar perasaan, cerita sana cerita sini, gue sudah pastikan hanya satu orang yang tahu, gue percaya dengan orang ini, orang yang sudah ku anggap sebagai kakak gue di salatiga, tempat gue berbagi , Rena puji astuti. Dia berbeda fakultas dengan gue, dia mengambil jurusan seni pertunjukan. Bandannya agak pendek dari gue, berkacamata, rambutnya sebahu,sedikit bulet, glundung…glundung..glundung..hahahaha.. gue juga ga tahu kenapa ketika bertemu dengan dia , semua dapat terucap dari mulut gue, permasalahan, apa yang gue rasakan,kegalauan,termasuk masalah Cinta yang ga pernah gue omongin ke orang lain, yang menjadikan gue dikatakan orang yang super tertutup oleh si krebo item temen deket gue, Black.
Gue suka ngobrol dengan Rena, gue suka kebijaksanaanya, bagaimana dia memberikan solusi, komentar dari setiap cerita gue. Biasanya kami sering sarapan pagi di Gudeg , tentunya tidak hanya setengah jam , makan terus pulang. Tapi masih di bumbui dengan obrolan obrolan yang bisa menghabiskan waktu dua jam, betah banget, soalnya tidak tiap minggu kami bisa bertemu. Belum lagi kotbah yang dia berikan ke gue, saat itu gue akan menjadi patung , diem, melipat kedua tangan dimeja seperti anak TK,memposisikan diri sebagai pendengar yang terbaik hehehehe.
27 desember 2012, langit tampak muram kelabu, dari pagi tadi tak terlihat matahari, suhu di kamar Tejo terasa dingin. Tejo terlihat di depan laptop, memakai baju basket orange fakultasnya dengan jemarinya yang sibuk mengetik, raut muka innoncent tapi pikirannya terus berjalan, loncat sana loncat sini, jauh melayang, melalang buana meneruskan novel Cupunya ke paris, london, norwegia, moskow, naik gunung, jadi detektif memecahkan banyak kasus.
Hari libur memberikan waktu yang banyak bagi Tejo meneruskan beberapa tulisannya yang sebelumnya pernah dia buat, namun belum terselesaikan. Tugas tugas, tes tes,jadwal perkuliahan yang padat , membuat Tejo tak bisa segera menyelesaikan setiap cerita , cerita yang dia buat dengan imajinasi yang tak terbatas di pikirannya. Biasanya dia lanjutkan jika ada waktu luang. Dia harus membacanya kembali, mengingat ingat siapa tokoh tokoh, seperti apa, alur cerita sebelumnya sampai mana. Dia harus pastikan nyambung, dan tak ada yang terlewatkan. Itulah Tejo mahasiswa teknik, yang sering mencurahkan pikiran rasa dan imajinasi dalam sebuah cerita, dalam sebuah tulisan yang selalu dia postkan di blognya.
Bagaimana sih perasaan loe ketika loe jatuh cinta? , loe masih ingatkan , dengan wanita yang buat jantung loe deg degan, lebih cepat dari pada ketika loe bertemu dengan teman teman loe, lebih cepat dari pada ketika loe ketemu dengan diana, dina, susi sahabat – sahabat loe. Menyapanya terasa berat banget, ingin loe ngomong ke dia tapi…kaya ada lakban yang menutup mulut loe, loe hanya diam, berada agak jauh darinya. Melihatnya , menyadari betapa berartinya dia untuk loe. “gue suka sama loe.., tapi saat ini gue belum bisa ngomong ke loe”. Maka timbul pertanyaan dalam hati loe “sampai kapan gue akan pendam perasaan ini?, Cinta kenapa harus di pendam ,bukankah ini hal yang sangat melelahkan , kenapa tidak gue ungkapin saja, mungkin saja dia punya perasaan yang sama ke gue.. ”.
Tok…tok,…tok! terdengar suara pintu yang di ketuk, mengembalikan tejo ke alam nyata, setelah bebrapa lama tadi dia terbang melayang, jauh kedalam lamunan, ke dunia para avatar mencari hikmat. Barusan tadi tanda panah di kepala tejo bersinar.
“buka saja bro..!” teriak tejo,yang masih asik dengan kemul merahnya, tiduran, dikasur yang mulai menipis kaya kue lapis.
“wes mangan durung?, ayo mangan..”ajak jupri, mengeringkan rambut dengan handuk coklatnya habis mandi.
“durung,.. aku mengko wae gek wareg, mau jam 5 gek mangan mie ayam” tejo bangun, duduk di kasur, nunjuk nunjuk perutnya yang ga six pak tapi one pax.
“oyo wes, …” jupri pergi, kembali ke kamarnya. Kamar 3 kali 3 yang sudah sekitar 5 tahun dia tinggali, mengukir berbagai macam cerita dan perjuangan seorang mahasiswa jauh dari orang tua.
Kembali tejo merebahkan badannya, meletakan kepala di bantal, menarik selimut sampai sebatas leher. Ingin dia tidur, tapi tak bisa , matanya terus terjaga melihat putihnya eternit, tak seputih dulu. Tampak bekas genangan air yang mengering, membuat seperti peta berwarna coklat.
#Andaikan kau tahu apa yang kurasakan, ingin kuberada di dekatmu saat ini.
#ah !! apasih yang ku pikirkan,lebay! jangan kau coba mengendalikan perasaan ini!, ini ni hal yang ga gue suka , tiba tiba loe muncul di pikiran gue tanpa permisi ke gue, jika loe ketuk… gue akan tetap tutup ni pintu, itu keputusan gue, tapi sayang Cinta itu datang tanpa permisi , tanpa ketuk pintu meminta ijin ketuannya tuk masuk.
#ayolah katakanlah , ungkapkanlah perasaanmu? Dia sangat berharga bagimukan?, kau tidak menembaknya kok, tapi kau cukup ungkapkan, ungkapkan apa yang kau rasakan, jujurlah pada dirimu, bahwa dia sangat special bagimu, perlakukan dia dengan special.
#ah , susah…mendingan loe kasih gue tes Fisika atau apalah, itu lebih mudah dari pada loe minta gue tuk ngungkapin apa yang gue rasa ke dia.
#loe ini selalu begitu, keras kepala, rendahkan hatimu, akui bahwa dia special bagimu, dia berharga bagimu, loe aja dengan dirimu sendiri ga terbuka, ga mau jujur og!
#terserah, loe ga tahu betapa susahnya gue tuk ngungkapin,gue ingin, tapi..
#sudahlah , ga perlu loe memaksakan , gue tahu apa yang loe rasakan, gue tahu apa yang loe pikirkan, gue tahu kondisi loe, cobalah sedikit demi sedikit, ini bukan tentang cewek yang loe suka, ini tentang diri loe sendiri. Buang jauh jauh rasa ingin memiliki yang ada pada diri loe, sekarang loe belajar memahami diri loe sendiri, jujur pada diri loe, lakukan apa yang ingin loe lakukan, jangan kekang hati loe itu sangat menyakitkan dan melelahkan. Nikmatilah..ini anugrah yang Tuhan berikan ke elo,..
“iya gue tahu..”
Hati Tejo berkecamuk, seperti dua pribadi yang saling beradu argument dalam ruang sidang menentukan siapa yang kalah dan menang, yang satu mengatakan A yang satunya mengatakan B, menjadi rumit. Perasaan yang rumit untuk dijelaskan, susah untuk dijelaskan dengan logica, hanya Tejo yang tahu. Hum…Rena besok ada acara ga ya, pengen ngajaknya makan pagi pikir tejo.